Senin, 18 Oktober 2010

Kategori Adopter / Adapter

Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok adopter (penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers (1961). Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut:
1. Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi
3. Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4. Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5. Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.


Tipe-tipe Pengadopsi Inovasi

Ada beberapa macam pengadopsi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers sebagai berikut:

1. Inovator
Tipe ini adalah tipe yang menemukan inovasi. Mereka mencurahkan sebagian besar hidupnya, energinya, dan kreatifitasnya untuk mengembangkan ide baru. Rogers menyebutkan karakteristik innovator sebagai berikut:
a. Berani mengambil risiko
b. Mampu mengatur keuangan yang kokoh agar dapat menahan kemungkinan kerugian dari inovasi yang tidak menguntungkan
c. Memahami dan mampu mengaplikasikan teknik dan pengetahuan yang kompleks
d. Mampu menanggulangi ketidakpastian informasi
Berikut adalah cara agar dapat bekerja dengan innovator:
a. Mengundang innovator yang rajin untuk menjadi partner dalam merancang poyek
b. Merekrut dan melatih mereka sebagai pendidik

2. Penerima Dini
Penerima dini atau Early adopter biasanya adalah orang-orang yang berpengaruh dan lebih dulu memiliki banyak akses. Untuk memengaruhi penerima dini tidak memerlukan persuasi karena mereka sendiri yang selalu berusaha mencari sesuatu yang dapat memberikan mereka keuntungan dalam kehidupan sosial atau ekonomi. Karakteristik yang dimiliki oleh early adopter adalah:
a. Bagian yang terintegrasi dalam sistem lokal sosial
b. Opinion leader yang paling berpengaruh
c. Role model dari anggota lain dalam sebuah sistem sosial
d. Dihargai dan disegani oleh orang-orang disekitarnya
e. Sukses
Untuk dapat bekerja dengan penerima dini berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan:
a. Menawarkan secara pribadi dukungan untuk beberapa early adopter untuk mencoba inovasi baru
b. Memelajari percobaan inovasi tersebut secara hati-hati untuk menemukan atau membuat ide baru yang lebih sesuai, murah dan mudah dipasarkan
c. Meninggikan ego mereka, misalnya dengan publisitas atau pemberitaan media
d. Mempromosikan mereka sebagai trendsetter
e. Menjaga hubungan baik dengan melakukan feedback secara rutin

3. Mayoritas Dini (orang–orang yang lebih dahulu selangkah lebih maju)
Early majority ini adalah golongan orang yang selangkah lebih maju. Mereka biasanya orang yang pragmatis, nyaman dengan ide yang maju, tetapi mereka tidak akan bertindak tanpa pembuktian yang nyata tentang keuntungan yang mereka dapatkan dari sebuah produk baru. Mereka adalah orang-orang yang sensitive terhadap pengorbanan dan membenci risiko untuk itu mereka mencari sesuatu yang sederhana, terjamin, cara yang lebih baik atas apa yang telah mereka lakukan.
a. Ada beberapa karakteristik mayoritas dini, yakni:
b. Sering berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya
c. Jarang mendapatkan posisi sebagai opinion leader
d. Sepertiganya adalah bagian dari sistem (kategori atau tipe terbesar dalam sistem)
e. Berhati-hati sebelum mengadopsi inovasi baru
Untuk menarik simpati golongan ini dapat dilakukan engan beberapa cara sebagai berikut:
a. Menawarkan kompetisi atau sampel secara gratis untuk stimulus
b. Menggunakan advertiser dan media yang memiliki kredibilitas, dipercaya, dan yang akrab dengan golongan ini
c. Menurunkan biaya dan memberikan jaminan
d. Mendesain ulang untuk memaksimalkan penggunaan dan membuatnya menjadi lebih simple
e. Menyederhanakan formulir aplikasi dan atau instruksi
f. Menyediakan customer service and support yang profesional

4. Mayoritas Belakangan
Orang-orang dari golongan ini adalah orang-orang yang konservatif pragmatis yang sangat membenci risiko serta tidak nyaman dengan ide baru sehingga mereka belakangan mendapatkan inovasi setelah mereka mendapatkan contoh. Golongan ini lebih dipengaruhi oleh ketakutan dan golongan laggard.
Rogers mengidentifikasi karakteristik golongan late majority sebagai berikut:
a. Berjumlah sepertiga dari suatu sistem sosial
b. Mendapatkan tekanan daro orang-orang sekitarnya
c. Terdesak ekonomi
d. Skeptis
e. Sangat berhati-hati

5. Laggard (lapisan paling akhir)
Golongan Laggard adalah golongan akhir yang memandang inovasi atau sebuah perubahan tingkah laku sebagai sesuatu yang memiliki risiko tinggi. Ada indikasi bahwa sebagian dari golongan ini bukanlah orang-orang yang benar-benar skeptis, bisa jadi mereka adalah inovator, penerima dini, atau bahkan mayoritas dini yang terkurung dalam suatu sistem sosial kecil yang masih sangat terikat dengan adat atau norma setempat yang kuat.
Ada beberapa karakteristik Laggard, yakni:
a. Tidak terpengaruh opinion leader
b. Terisolasi
c. Berorientasi terhadap masa lalu
d. Curiga terhadap inovasi
e. Mempunyai masa pengambilan keputusan yang lama
f. Sumber yang terbatas
Untuk melakukan pendekatan dengan Laggards ada beberapa cara yang perlu diperhatikan, yakni:
a. Memberikan mereka perhatian yang lebih terhadap kapan, dimana, dana bagaimana mereka melakukan kebiasaan baru
b. Memaksimalkan kedekatan mereka dengan inovasi tersebut atau berikan mereka contoh Laggard yang sukses melakukan pengadopsian inovasi tersebut



referensi: 

http://pendidikanluarsekolahupi.wordpress.com/makalah/
http://khairinnisa.blogspot.com/2009/04/diffussion-of-innovation.html
http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/25/teori-difusi-inovasi/
http://studimedia2010.blogspot.com/2010/03/diffusion-of-innovations-theory_25.html

1 komentar:

  1. postingan lama, tapi karena baru dibaca sehingga selalu baru, terimakasih ilmunya........

    BalasHapus