Jumat, 29 Oktober 2010
Senin, 18 Oktober 2010
Kategori Adopter / Adapter
Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok adopter (penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers (1961). Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut:
1. Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi
3. Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4. Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5. Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.
1. Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi
3. Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4. Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5. Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.
Minggu, 17 Oktober 2010
Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi
Posting
Nama :Muhammad Syahdani
kls :A
NIm 09220044
Sampai saat ini media pembelajaran interaktif BIPA belum berkembang dengan optimal di Indonesia. Salah satu kendala pengembangan media pembelajaran interaktif adalah kurang dikuasainya teknologi pengembangan media interaktif oleh para pengajar dan pengelola BIPA di Indonesia. Piranti lunak pengembangan materi pembelajaran yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver cukup rumit sehingga hanya dikuasai oleh para pemrogram komputer sedangkan pengelola BIPA pada umumnya hanya menguasai pembelajaran bahasa. Jadi pengembangan materi pembelajaran interaktif dengan komputer kurang optimal. Pengembangan media pembelajaran BIPA interaktif bisa optimal dengan kerjasama antara programer komputer dengan pengelola program BIPA. Yang lebih ideal adalah seorang pengelaloa BIPA menguasai program komputer. Tujuan dari lokakarya ini adalah membuat media pembelajaran BIPA secara mudah
Nama :Muhammad Syahdani
kls :A
NIm 09220044
Sampai saat ini media pembelajaran interaktif BIPA belum berkembang dengan optimal di Indonesia. Salah satu kendala pengembangan media pembelajaran interaktif adalah kurang dikuasainya teknologi pengembangan media interaktif oleh para pengajar dan pengelola BIPA di Indonesia. Piranti lunak pengembangan materi pembelajaran yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver cukup rumit sehingga hanya dikuasai oleh para pemrogram komputer sedangkan pengelola BIPA pada umumnya hanya menguasai pembelajaran bahasa. Jadi pengembangan materi pembelajaran interaktif dengan komputer kurang optimal. Pengembangan media pembelajaran BIPA interaktif bisa optimal dengan kerjasama antara programer komputer dengan pengelola program BIPA. Yang lebih ideal adalah seorang pengelaloa BIPA menguasai program komputer. Tujuan dari lokakarya ini adalah membuat media pembelajaran BIPA secara mudah
NAMA : Anggi Dwi Supramana
NIM : 09220101
Sejarah Media Interaktif
Pada saat menangkap kata "interaktivitas" adalah bicara umum. Pada saat menangkap kata "interaktivitas" umum bicara adalah. Paling sering disebutkan dalam hubungannya dengan sebuah revolusi di televisi. Paling disebutkan KESAWAN sebuah hubungannya Revolusi Sering Artikel Baru di Televisi. Techno-nabi mengantisipasi saluran TV lebih dari 200 untuk waktu dekat di setiap rumah. Techno-nabi saluran TV lebih mengantisipasi Dari 200 untuk Dekat julian di rumah terkait masih berlangsung. Dengan demikian, pemirsa tidak hanya dapat memilih dari tawaran hampir tidak terbatas, mereka juga akan dapat menentukan arah dan hasil dari program individu . Artikel Baru demikian, pemirsa regular tidak Hanya Dari expandabilas dapat tawaran regular tidak hampir Terbatas, mereka Juga akan dapat menentukan Arah dan Hasil Dari program individu [1]. Pendukung kesempatan baru ini sudah memuji interaktivitas sebagai sarana untuk mengubah penerimaan pasif pemirsa menjadi satu [2] aktif. Sudah Pendukung kesempatan Suami memuji Baru interaktivitas sebagai Sarana untuk menarik dana mengubah pasif pemirsa menjadi Satu [2] Aktif. Dengan demikian, tampaknya seolah-olah Bertolt Brecht Radio Teori [3], yang dikembangkan pada akhir dua puluhan, kini menjadi kenyataan. Artikel Baru demikian, tampaknya seolah-Olah Bertolt Brecht Radio Teori [3], Yang dikembangkan PADA Penambahan doa puluhan, terkini menjadi kenyataan. Brecht membayangkan transformasi penyiaran dari mesin distribusi ke perangkat komunikasi yang menawarkan pendengar kesempatan untuk membantu menciptakan isinya. Brecht membayangkan transformasi penyiaran Dari mesin distribusi ke perangkat Komunikasi Yang pendengar menawarkan kesempatan untuk membantu menciptakan isinya. Dan sebenarnya perkembangan ini telah secara aktif persued selama bertahun-tahun oleh kelompok-kelompok seperti Ponton Seni Media Lab, oleh orang-orang seperti Myron Krueger, dan oleh struktur komunikasi internet. Dan sebenarnya perkembangan Suami telah Aktif Secara persued selama bertahun-years Dibuat Kelompok-Kelompok Pembongkaran Ponton Seni Media Lab, Oleh Orang-Orang Pembongkaran Myron Krueger, dan ring Dibuat Komunikasi internet.
Jumat, 15 Oktober 2010
MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MANUSIA DAN KOMPUTER DALAM PENDIDIKAN
Media interaktif berbasis komputer telah menjadi bagian integral dari dunia pendidikan saat ini. Ke depan, sangat sulit dibayangkan pendidikan tanpa media interaktif berbasis komputer atau peralatan elekronik lainnya. Namun media interaktif berbasis komputer saja belumlah memadai. Agar media interaktif berbasis komputer dapat memberikan sumbangan yang signifikan untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas, ia harus didukung oleh media interaktif lainnya seperti media interaktif berbasis manusia. Masing-masing media interaktif mempunyai kekhasannya. Kekhasan masing-masing media interaktif ini serentak menjadi kelemahan media interaktif lainnya. Untuk itu agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam penerapannya diperlukan adanya semacam kombinasi di antara keduanya. Kombinasi itupun masih mengandaikan kemahiran dari guru, tutor atau instruktur dalam pengoperasiannya agar kombinasi kedua media pembelajaran itu dapat digunakan secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pendidikan tanpa media interaktif akan menjadi pendidikan yang sangat membosankan. Bahkan dewasa ini sangat sulit untuk membayagkan adanya suatu pendidikan atau sistem pembelajaran yang sama sekali tanpa melibatkan media interaktif di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan tanpa media interaktif bukanlah pendidikan.
Pendidikan tanpa media interaktif akan menjadi pendidikan yang sangat membosankan. Bahkan dewasa ini sangat sulit untuk membayagkan adanya suatu pendidikan atau sistem pembelajaran yang sama sekali tanpa melibatkan media interaktif di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan tanpa media interaktif bukanlah pendidikan.
Kamis, 14 Oktober 2010
TUGAS PERTEKOM
Nama : Deden Rudianto
NIM : 09220025
Kelas : IKOM-A
MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN
A. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
TUGAS PERTEKOM
Nama : Ayu Nurmalasari
NIM : 09220013
Kelas : IKOM-A
PERKEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN CD INTERAKTIF
Pengertian Multimedia Interaktif
Kamus Informasi dan Teknologi karangan Dudy Misky (2005:180) mendefinisikan multimedia sebagai suatu PC, sistem dokumen, dan lain-lain yang mengkombinasikan teks, grafik, suara, film atau media lain.
Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto (2003:21) mengartikan Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video.
Definisi lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan Hofstetter (2001), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto dari Hoffstetter, 2003:21). Kelebihan Inilah yang menyebabkan tampilan multimedia lebih dinamis dan menyenangkan bagi user.
Langganan:
Postingan (Atom)